Home Headline Harga Telur Melambung, Peternak Keluhkan Mahalnya Pakan Ayam

Harga Telur Melambung, Peternak Keluhkan Mahalnya Pakan Ayam

118
0

BATANG, seputarkendal.com – Harga telur ayam di berbagai daerah saat ini terus meroket tajam, dan sudah menembus Rp 32.000 perkilogramnya. Kenaikan harga tersebut dipicu lantaran mulai menurunnya populasi DOC dan mahalnya harga pakan ayam di pasaran yang berimplikasi terhadap penjualan bahan martabak dan roti ini makin tak terkendali, Sabtu  (27/08).

Meskipun saat ini tengah terjadi kenaikan harga telur ayam di pasaran, namun hal tersebut tidak serta merta dinikmati oleh para peternak ayam petelur. Seperti yang dialami oleh salah seorang peternak ayam petelur di Kayen, Desa Kalibalik, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kenaikan harga telur sendiri memang tidak bisa dipungkiri, karena operasional selama produksi untuk menghasilkan telur tersebut tidak murah atau menghabiskan banyak biaya, yang terus meningkat jumlahnya.

Arifin peternak ayam petelur yang tengah sibuk membersihkan kandang tempat makan dan minum ayam menuturkan, untuk saat ini harganya bagus menguntungkan peternak, paling tidak masih ada sisa setelah digunakan untuk operasional perawatan dan pemberian pakan. Terkait kenaikan harga telur di pasaran memang harus terjadi, mengingat harga pakan ternak dan obat-obatan memakan biaya tidak sedikit dan cenderung naik harganya, sehingga sangat memberatkan para peternak dalam menghasilkan telur selama produksi.

“Bagaimana tidak mahal, untuk menghasilkan telur ayam saja, tiap harinya paling tidak untuk ayam sejumlah 1000 an ekor menghabiskan modal belanja pakan sekitar Rp 850.000, dengan harapan bisa mendapatkan 50 kilogram telur perhari dengan harga dari kandang saat ini tembus Rp 28.000 perkilogramnya, dari sebelumnya hanya dikisaran Rp 20.000 sampai Rp 25.000 perkilogramnya,” tuturnya.

Harga pakan atau vitamin sendiri seperti konsentrat terjadi perubahan harga dan cenderung mengalami kenaikan yang signifikan yakni dari semula Rp 400.000, saat ini bisa tembus sedikitnya Rp 500.000 perzak isi 50 kilogram. Kenaikan harga telur di pasar bakal sulit terkendali, jika populasi Day Old Chick atau ayam anakan semakin berkurang, ditengah tingginya permintaan telur, tidak hanya saat hari besar keagamaan, adanya bantuan sosial pangan juga turut mempengaruhi suplai ke pasar, menjadi berkurang dan mendorong harganya naik.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here