KENDAL, seputarkendal.com – Kopda Muslimin meninggal dunia di rumah kediaman orang tuanya di Gang Adem Ayem, RT 02 RW 01 Kelurahan Trompo, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal, Kamis pagi (28/07) sekitar pukul 06:00 wib. Korban sontak menggegerkan warga sekitar pasalnya, semenjak ada Covid tidak pernah pulang, hal ini diungkapkan para tetangga dan ketua RT setempat.
Dengan adanya kasus tersebut Muslimin sempat minta maaf pada orang tuanya bahkan sempat dinasehati oleh ayahnya agar menyerahkan diri saja. Namun setelah itu diketahui meninggal dunia, hal ini disampaikan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi yang hadir langsung di lokasi meninggalnya di Kelurahan Trompo. Kopda Muslimin yang diduga menjadi otak penembakan istrinya di Semarang, ditemukan meninggal di rumah orangtuanya.
Menurut Ketua RT Abidin, meninggalnya Kopda Muslimin juga mengagetkan warga sekitar pasalnya yang bersangkutan jarang pulang setelah punya istri, ketika belum punya istri dia sering pulang kampung dan sering berkumpul dengan warga dan para remaja. Namun tidak tahu setelah punya istri Muslimin jarang pulang kampung. Muslimin sendiri merupakan anak pertama pasangan dari Mustakim dan Rosiah, dan punya dua saudara, bahkan di rumah dikenal sebagai anak yang baik pada orang tua.
“Muslimin jarang pulang, bahkan baru dapat meninggal sekitar jam 09.00 WIB dan dia sudah berangkat kerja. Muslimin jarang pulang semenjak ada Covid-19,” katanya.
Jenazah Kopda Muslimin langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi, sementara rumah orang tua Muslimin masih diberi garis polisi dan masih dijaga aparat TNI Polri dan direncanakan dimakamkan di TPU Kelurahan Trompo.(ant)
