KENDAL, seputarkendal.com – Untuk membumikan warisan budaya tak benda asli Nusantara yang sudah diakui Unesco, Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah akan berusaha untuk melestarikanya dengan mendirikan kampung Batik Motif Khas Kendal. Hal tersebut diawali dengan melestarikannya dengan mengajak generasi muda khususnya para pelajar dari semua tingkat dikenalkan dengan cara membatik tulis bersama, Jumat (23/09).
Dalam rangka menyambut hari Batik Nasional pada 2 Oktober, pelajar dari berbagai tingkat satuan pendidikan mengikuti kegiatan persembahan membatik yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, berlangsung di SMK N 01 Kendal, Selasa (20/09). Hasil karya membatik tersebut nantinya akan dipersembahkan untuk Bupati Kendal dan istrinya. Tidak cukup berhenti disitu, kegiatan membatik ini dilakukan supaya para anak-anak generasi milineal bisa mengenal warisan budaya leluhurnya untuk selalu menjaga dan merawatnya serta mempelajari cara membatik tulis yang semakin langka dijumpai dipasaran.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, persembahan membatik pada kain sepanjang 10 meter ini diikuti oleh perwakilan pelajar dari semua jenjang pendidikan, baik SLB, SD, SMP, SMA & SMK, dengan mengusung membatik tematik sesuai geografis dan kondisi alam yang ada di Kabupaten Kendal. Sehingga kreativitas pelajar beragam corak pun batik akan mewarnai kain tersebut mulai dari corak batik pesisir hingga corak batik pegunungan.
“Ada motif kopi, peta Kendal, flora dan fauna serta beberapa ikon lainnya bisa dituangkan di kain batik sepanjang 10 meter, bahkan anak Sekolah Luar Biasa pun juga terampil membatik,”ujarnya.
Salah seorang peserta membatik mengungkapkan, dengan kegiatan membatik ini tak hanya sebatas untuk memperkenalkan dan menanamkan kecintaan akan membatik. Akan tetapi kita juga bisa menjaga kelestarianya ditengah gempuran tekhnologi, atau nguri-nguri membatik sebagai aset dan warisan yang membanggakan yang dipunyai oleh bangsa Indonesia yang oleh Unesco sudah ditetapkan sebagai warisan budaya lisan dan non benda.
“Kita sebagai Pelajar kelas VI Sekolah Dasar Negeri Podosari Cepiring dengan belajar bersama-sama tidak lagi ada kesulitan dalam membatik sesuai di sekolah ada ekstra pelajaran membatik,” katanya.
Istri Bupati Kendal Wynne Frederica atau yang kerap disapa Chaca mengatakan akan berupaya mempromosikan berbagai ragam corak batik Kendal baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan ketua tim penggerak PKK Kendal tersebut mempunyai mimpi kepala negara dan ibu negara dapat mengenakan Batik Kendal, karena dukungan kepala negara sebagai pemimpin sangat berpengaruh besar terhadap suatu daerah.
“Supaya batik Kendal terjaga dengan baik serta minimal dikenal warganya sendiri dan menjadi berkelas, kedepan bakal mendirikan Kampung Batik dan seragam Dinas ASN,” katanya.
Pelajar membatik ini langkah awal untuk bisa mencapai langkah yang lebih besar, sekaligus mengenalkan membatik sebagai budaya yang dimiliki bangsa ini dan tak dipunyai bangsa lain. Hasil batik karya pelajar ini akan dipakai bersama Bupati di peringatan hari batik nasional Oktober mendatang.(ant)