Home Kota Batang Bantuan Tidak Ada, Demi Dapatkan Air Warga Gali Sumur Hingga Puluhan Meter

Bantuan Tidak Ada, Demi Dapatkan Air Warga Gali Sumur Hingga Puluhan Meter

20
0

BATANG – Musim kemarau yang tengah berlangsung berimplikasi terjadinya kekeringan di berbagai belahan dunia dan khususnya Indonesia, dampaknya di daerah mengakibatkan sumber mata air mengering. Selain ngangsu air atau mencarinya, warga di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang tidak mendapatkan perhatian Pemerintah setempat, terpaksa menggali sumur yang sudah surut mencapai kedalaman 27 meter untuk mendapatkan air, demi keselamatan ide kreatif mereka gunakan blower untuk memasok angin, guna membantu pernapasan saat proses penggalian yang cukup dalam tersebut, Senin (28/08).

Belum turunnya hujan hingga saat ini membuat masyarakat mulai risau lantaran sumber air baik yang di permukaan maupun di dalam tanah mulai banyak yang surut dan mengering. Demi kebutuhan dasar hidup, warga berusaha dengan menggali sumur yang sudah surut hingga puluhan meter kedalamannya, demi mendapatkan sumber mata air yang kian sulit ditemukan. Sebagai safety atau keamanan saat proses penggalian sumur tersebut, menggunakan alat bantu blower dengan memasang pipa plastik untuk mengirim udara, supaya di dasar sumur tidak terjadi kekurangan oksigen.

Seperti yang diungkapkan kedua penggali sumur Wito dan Abdul Wahid, sejak musim kemarau permintaan menggali sumur meningkat drastis dibanding musim penghujan yang hampir tidak ada sama sekali. Sudah beberapa bulan ini belum turun hujan, sehingga tidak sedikit warga meminta tolong untuk mendambah kedalaman sumur dari sebelumnya dengan 9 meter saja sudah bisa menikmati air, saat ini harus menambah kedalaman sumur sampai mendapatkan sumber mata air setidaknya 27 meter di bawah permukaan tanah.

“Proses penggalian sumur dilakukan secara manual hingga mencapai puluhan meter tersebut, sebagai antisipasi kekurangan angin, menggunakan alat bantu untuk mengirim udara ke dasar tanah dengan menggunakan mesin penyedot angin,” tuturnya.
Sementara itu pemilik rumah yang juga dijadikan sebagai tempat usaha warungan tersebut, Wahudin warga Wonokerso, Kecamatan Limpung, mengatakan sampai dirinya terpaksa menambah kedalaman sumur yang sudah mengering tersebut, belum ada perhatian atau bantuan dari Pemerintah Kabupaten Batang, seperti bantuan air seperti yang diterima di tempat lain. Untuk bisa mendapatkan air dari sumur yang tadinya hanya 9 meter tersebut, terpaksa harus di gali lagi hingga mendapatkan air dari dasar tanah dengan kedalaman diperkirakan mencapai 27 meter yang menelan biaya borongan Rp4-Rp5 juta dengan waktu sekitar 5 hari sampai sepekan lamanya.

“Sejak mengalami kekeringan di musim kemarau yang masih berlangsung ini, untuk mendapatkan air harus keluar rumah mencari yang terdekat dengan membawa galon atau ember, kemudian dibawa dan ditampung di kamar mandi,”katanya.

Masyarakat berharap daerahnya kesulitan air bersih untuk segera bisa mendapatkan perhatian serius dari pihak-pihak terkait, khususnya pemerintah untuk segera mengirim bantuan air bersih.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here