BATANG, seputarbisnis.id – Ditengah goncangan ekonomi dunia yang berimplikasi terhadap situasi perdagangan semakin tidak menentu sehingga berimbas terhadap PHK masal, puluhan ribu peluang pekerjaan terbuka lebar di Kawasan Industropolis KITB. Kawasan Ekonomi Khusus PSN tersebut, semakin diminati para investor dari berbagai Negara, termasuk dari China yang bakal menyerap puluhan ribu tenaga kerja baru, Kamis (17/04)
Sedikitnya terdapat 7 Investor PMA dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang tengah mendirikan pabriknya di Kawasan Industri Terpadu Batang, setidaknya membawa angin segar ditengah ancaman resesi dunia terhadap Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK yang terjadi. salah satu yang membangun pabrik di KEK Industropolis KITB adalah perusahaan alat medis asal Tiongkok PT. Ace Medical Products Indonesia.
Direktur Ketahanan Farmasi dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Jeffri Ardiyanto mengatakan, adanya pendirian pabrik alat medis nantinya bisa memperbaiki perekonomian masyarakat karena bisa menyerap ribuan tenaga kerja. Pabrik alat kesehatan ini nantinya ikut memenuhi pasar alat medis dalam dan luar negeri seperti Amerika Selatan dan Utara.
“Adanya pabrik alat medis tersebut, makin memperbanyak dan melengkapi bisnis alkes di Indonesia, tentunya menambah ruang kesempatan kerja semakin luas bagi masyarakat,”tuturnya.
Jumlah tenant yang ada di KITB saat ini ada 28 perusahaan yang sudah melakukan pembangunan pabrik di KEK Batang. Tujuh diantaranya perusahaan asal Tiongkok karena negara ini sedang melakukan ekspansi di wilayah Indonesia dan ada juga dari Amerika Serikat, dan Eropa.
“Perusahaan yang bergerak di bidang alat medis ini bakal menyerap 3.500 tenaga kerja dengan total nilai investasi Rp 1,6 triliun,”ungkapnya.
Sementara itu Bupati Batang Muhammad Faiz Kurniawan mengapreasiasi terhadap perkembangan Proyek Strategis Nasional Industropolis Grand Batang City KITB Batang yang semakin dibanjiri investasi baik dalam maupun luar negeri. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pengelola kawasan untuk memperjuangan SDM lokal dengan target 80 persen man power bisa diambil dari warga Batang sendiri.
“80 persen warganya diusahakan bisa terserap untuk bekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang, peningkatan SDM akan melibatkan Disnaker dan Stake Holder terkait,”katanya.
Dengan banyaknya perusahaan yang berinvestasi di batang diharapkan menjadi solusi bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Tidak cukup hanya serapan tenaga kerja, adanya kawasan industri bisa menumbuhkan embrio pengusaha baru dalam mencari peluang bisnis yang ada.(ant)